Pages

Sunday, September 29, 2013

Naskah dan Pementasan Drama

Naskah dan Pementasan Drama


naskah pementasan drama
drama
Naskah   drama   mempunyai   keunggulan   pada   konflik   yang   dibangun.   Konflik   itu menentukan  penanjakan-penanjakan  ke  arah  klimaks.  Jawaban  terhadap  konflik  itu akan melahirkan suspense dan kejutan. Oleh karena itu tingkat keterampilan penulis naskah drama ditentukan oleh keterampilan menjalin konflik yang diwarnai oleh kejutan dan suspense yang belum pernah dicipta oleh pengarang lain.
untuk klasifikasi Dramanya Klik disini.


Naskah  yang  kuat,  jika  dipentaskan  akan  mempunyai  kemungkinan  berhasil.       Jika sutradaranya mampu mendukung cerita, peralatan teknis memadai, maka naskah yang kuat  akan  menghasilkan  pementasan  yang  bermutu.  Dalam  hal  ini,  naskah  drama sebenarnya  merupakan  model  paling  utama  untuk  suatu  pementasan  drama  yang baik,  bila  dipentaskan  oleh  sutradara  dan  aktor  yang  baik.  Kemudian  bagaimanakah menentukan naskah yang baik?

Dalam  menilai  suatu  naskah,  ada  beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan.         Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Tema relevan dengan keperluan pementasan.
2.
Konfliknya  cukup tajam ditandai  oleh  plot  yang  penuh  kejutan  dan  dialog  yang mantap
3.
Watak  pelakunya  mengandung  pertentangan  yang  memungkinkan  ketajaman konflik.
4.
Bahasanya mudah dihayati dan komunikatif.
5.
Mempunyai kemungkinan pementasan.

Pementasan drama  merupakan  karya  kolektif  yang  dikoordinasikan  oleh  sutradara, yaitu  pekerja  teater  yang  dengan  kecakapannya  dan  keahliannya  memimpin  aktor- aktris  dan  pekerja  teknis  dalam pementasan.  Selain  itu,  ada  pula  produser  yang memberikan biaya pementasan           dan manajer yang mengatur pelaksanaan pementasan. Biasanya sutradara tidak mampu merangkap sebagai manajer pementasan,  demikian  juga  sutradara  tidak  mampu  mengkooordinasikan  seluruh teknisi.  Untuk  itu  dibutuhkan  asisten  sutradara  yang  tugasnya  membantu  sutradara dalam  menangani  tugas  koordinasi  itu,  sedangkan  art  director membidangi  hal-hal yang  bersifat  artistik  (bukan  teknis),  seperti:  rias,  kostum,  lampu,  sound  effect,  dan sebagainya.

Dalam  menyelengggarakan  pementasan  drama  ada  beberapa  tahapan  yang  harus dilalui sebagai berikut.

Tahapan Persiapan

Setiap  kali  hendak  melakukan  pementasan  drama,  langkah  pertama  yang  harus dilakukan ialah mencari dan memilih naskah yang  akan dipentaskan dengan melihat tema, plot, dan strukturnya harus baik. Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih naskah drama untuk dipentaskan adalah
(1)    isinya sesuai dengan  situasi  dan  suasana  yang  tengah  dihadapi,  termasuk  juga  sesuai  dengan budaya masyarakat setempat,
(2)       sesuai dengan usia, minat, dan tingkat pemahaman pendengar/penonton,  
(3)   mengandung   unsur   pedagogis,  
(4)   tidak   menyinggung perasaan  pendengar/penonton  atau  mendiskreditkan  pendengar/penonton, 
(5)  dapat Anda  mengerti  dan  kuasai, 
(6)  khusus  untuk  puisi,  diutamakan  bersifat teatrikal, artinya  ada  unsur-unsur  enaknya  jika  dibaca  atau dimusikalisasikan;  dan  bersifat melodius, artinya jika dibaca rima dan iramanya enak.

Setelah  naskah  ditentukan  akan  dilanjutkan  dengan  kegiatan  penafsiran  naskah tersebut yang disusul kemudian dengan pelatihan baca naskah tersebut. Pada langkah ini Anda diharuskan mengupas tuntas isi naskah drama yang akan dipentaskan. Dalam bermain  peran,  langkah  ini  dimaksudkan  agar  Anda  dapat  menghayati  benar  peran yang  harus  Anda  mainkan.  Penghayatan  terhadap  peran  yang  ada  haruslah  dimulai dengan  pemahaman  keseluruhan  teks  drama  yang  dimaksud.  Hal  ini  dimaksudkan agar karakter tokoh yang  akan Anda perankan dapat  terungkap secara jelas melalui hubungannya  dengan  tokoh  lain  dan  latar  belakang  kehidupannya  yang  ada  dalam cerita Jadi, aktivitas baca naskah drama bukanlah aktivitas yang asing bagi para aktor karena  mereka  memang  akan  melakukannya  sebelum  mereka  berl.atih  gerak  dan blocking.

Langkah-langkah  pembacaan  naskah  drama  tidaklah  jauh  berbeda  dengan  aktivitas pembacaan  cerpen.  Artinya,  dalam  pembacaan  naskah  drama  pun  ada  aktivitas: memahami  isi  dan  pesan  naskah  drama  itu,  memahami  karakter  para  tokoh,  dan memahami konflik serta puncak konflik dalam alur.

Alangkah bagusnya kalau masing-masing aktor memiliki karakter vokal yang berbeda agar nuansa karakter tokoh jelas dapat dibedakan. Dalam drama radio misalnya, jika karakter vokal para pembaca teks itu mirip, pendengar akan kesulitan mengidentifikasi siapa tokoh yang sedang tampil itu.

Setelah   itu   menentukan   siapa   sutradaranya   dan   sang   sutradara   mencari   para asistennya  untuk  mempelajari  naskah  agar  mengenal  tema,  konflik,  suspense,  dan klimaksnya. Pada tahap ini, kita juga perlu menyusun buku kerja yang berisi tentang gerak,  mimik,  napas,  syarat  dari  para  pemain,  tanda-tanda  bagi  lampu,  efek  suara, musik, dan lain-lain.  Kemudian sang sutradara melakukan casting/memilih para pelaku yang bisa memegang peranan. Atau dengan kata lain, the right man on the right place.

Dalam Menentukan Pementasan Drama kita harus mengetahui pula Struktur dramanya, anda dapat membacanya disini
dan anda juga dapat membaca hakekat dan Truktur Drama disini

No comments:

Post a Comment

Disarankan berkomentar menggunakan Akun Google+, komentar SPAM (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik & nama blog) otomatis tidak akan muncul.
Pertanyaan silahkan ke halaman kontak, atau bertanya dulu kepada admin. terimakasih