MENGUKIR
KESEPIAN
Pada hari
itu,kaupun meninggalkanku
Akhirnya ku
mengukirkan kesepian ini
Pada
hari-hariku yang kelam, sebelum
Mentari
didekap mega yang menghitam.
Membayanglah
sesosok tubuh misteri
Yang penuh
dengan pahatan warna Tak bertepi.
Barangkali
telah kau tangkap makna
Garis-garis
beludru yang tergores
Pada setiap
bebatuan pengembaraanku
Aku
menggigil saat melintasi Lorong dingin
tempat
penempuhan orang-orang yang membeku,
Dari
kekekalan penantian.
Lalu aku
nyalakan api dalam hatiku
Dan kubakar
kesepian hingga tubuhku memanas,
Mengobarkan
kerinduan yang berderet-deret di aliran darah.
Menggelinjanglah
sukmaku menerima cahaya
dari air
matamu. Kudekap tubuhmu dan ingin
ku usap
tetesan air matamu itu
hilang
bersama bayangan purnama.
Karya: Rafif
Be the first to reply!
Post a Comment
Disarankan berkomentar menggunakan Akun Google+, komentar SPAM (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik & nama blog) otomatis tidak akan muncul.
Pertanyaan silahkan ke halaman kontak, atau bertanya dulu kepada admin. terimakasih