DERITA HATI
Garis demi garis tergores,tersusun rapi dari getah-getah
Pena yang mengukirnya.
Dan bagai kutu aku menyusuri celah kehancuran dari sisa
Sampah kecurangan seorang teman.
Terbuang,mengais dan berulang-ulang hingga….
Pada kelelahanku aku mencoba menyampulnya,merajutnya
Dengan penuh derita.
Menjerit…….
Jeritan yang memilukan, walau tak kan pernah terdengar.
Cukup puaskah mereka,bila derita hati ini di tumpuki
lembaran kebahagiaan,
Keceriaan yang mereka bangun diatas kemunafikan.
Jiwaku meratap penuh darah dari tusukan tumpukan derita.
Biarlah dan kan ku nantikan waktu, untuk menjawabnya.
Sampai uluran tanganmu menjamah makna kebenaran
Dari segala derita yang aku pendam.
(Rafif Adnan Ahmada)
Be the first to reply!
Post a Comment
Disarankan berkomentar menggunakan Akun Google+, komentar SPAM (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik & nama blog) otomatis tidak akan muncul.
Pertanyaan silahkan ke halaman kontak, atau bertanya dulu kepada admin. terimakasih