Pages

Saturday, February 15, 2014

Bentuk Kegiatan Apresiasi Puisi dan Apresiasi Prosa Fiksi

KEGIATAN APRESIASI  PUISI DAN APRESIASI PROSA FIKSI


sastra
Kegiatan apresiasi puisi dan prosa fiksi dapat mengambil bentuk kegiatan langsung, kegiatan tidak langsung, kegiatan dokumentatif maupun kegiatan kreatif.

1.      Kegiatan apresiasi langsung.
Kegiatan apresiasi  langsung adalah kegiatan yang secara sengaja dilakukan untuk apresiasi, dalam hal ini untuk memperoleh kenikmatan, menghargai dan menilai karya sastra secara tepat.


Termasuk dalam kegiatan ini antara lain dengan membaca  karya sastra ( puisi dan prosa fiksi),  mendengarkan/melihat  karya sastra dibacakan,     dilakukan/dideklamasikan baik melalui pertunjukan life, atau melalui  media elektronika.
  1. Membaca Karya Sastra (puisi dan prosa fiksi)
Membaca karya sastra di sini bukan  sekedar membaca, tetapi membaca dengan sungguh-sungguh, dengan empati, dengan kegairahan, sampai ia menemukan pengalaman pengarang di dalam karangannya. Pembaca memperoleh kenikmatan, dan pada akhirnya ia merasa perlu untuk memberikan penghargaan yang layak terhadap karya sastra.    
  1. Mendengarkan Karya Sastra Dibacakan/Dilakukan
Mendengarkan karya sastra dibacakan/dilakukan dapat mengambil bentuk mendengarkan puisi/cerpen dituturkan, baca dongeng, dst. Kegiatan ini dapat dilakukan secara life maupun melalui saluran media elektronik, seperti radio atau televisi, bahkan melalui rekaman  kaset/tape recorder, CD/MP-3/VCD, komputer/internet, dst.

2.      Kegiatan Apresiasi Tidak Langsung.
Kegiatan apresiasi tidak langsung adalah kegiatan di luar apresiasi langsung yang dapat membantu meningkatkan dan mengefektifkan kegiatan apresiasi langsung.  Termasuk dalam kegiatan ini antara lain mempelajari konsep, teori, sejarah, ulasan, yang berhubungan dengan sastra.
Kegiatan ini akan sangat menunjang kegiatan apresiasi langsung, sebab –seperti disebutkan di muka- apresiasi adalah penikmatan pemuasan rasa terhadap hasil sastra berdasarkan pengenalan, pengalaman, pemahaman, penalaran, dan pengertian yang sifatnya teoritis.
Jadi jika pengenalan, pengalaman, pemahaman, penalaran, dan pengertian meningkat, maka apresiasi kita terhadap karya sastra akan meingkat pula. Dengan demikian kegiatan apresiasi tidak langsung ini, tidak bisa dianggap remeh, karena apresiasi tanpa ditunjang kegiatan tersebut tidak akan efektif.
3.      Kegiatan dokumentatif.
Termasuk dalam kegiatan ini antara lain upaya mengumpulkan atau mengadakan koleksi tentang hasil-hasil karya sastrawan, mengumpulkan buku, artikel, atau pembahasan tentang sastra.
4.      Kegiatan kreatif.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah melakukan upaya penciptaan karya sastra  itu sendiri atau menulis tentang sastra, seperti menulis kritik, esai, artikel, studi, penelitian sastra, dan sebagainya.
Menurut Tengsoe Tjahjono kegiatan apresiasi puisi meliputi:
1.      Kegiatan reseptif, kegiatan penerimaan. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan membaca, kegiatan analitik, dan kegiatan interpretatif.
2.      Kegiatan produktif, kegiatan penciptaan.
3.      Kegiatan performansi.
4.      Kegiatan dokumentatif.

No comments:

Post a Comment

Disarankan berkomentar menggunakan Akun Google+, komentar SPAM (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik & nama blog) otomatis tidak akan muncul.
Pertanyaan silahkan ke halaman kontak, atau bertanya dulu kepada admin. terimakasih