Berpikir Kritis dan Kreatif
Definisi tentang berpikir kritis diberikan oleh beberapa ahli. Berikut adalah sampel definisi berpikir kritis.
Kemampuan menganalisis fakta, menggeneralisasikan dan meng-organisasikan ide, mempertahankan opini, membuat perbandingan.
a. menarik kesimpulan, menguji argumen, dan menyelesaikan masalah (Chance, 1986)
b. Menyertakan berpikir analitik untuk tujuan mengevaluasi apa yang dibaca (Hickey, 1990)
c. Proses sadar dan sengaja yang digunakan untuk menginterpretasi dan mengevaluasi informasi dan pengalaman melalui sekumpulan kemampuan dan sikap reflektif yang mengarahkan keyakinan dan tindakan bijaksana (Mertes, 1991).
d. Proses aktif dan sistematik untuk memahami dan mengevaluasi argumen (Mayer & Goodchild, 1990).
Definisi berpikir kritis yang digunakan dalam tulisan ini merujuk kepada pendapat Ennis (1992) yaitu, Critical thinking is the disciplined mental activity of evaluating arguments or propositions and making judgments that can guide the development of beliefs and taking action.
Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan ketika seseorang memunculkan ide baru. Hal itu menggagubungkan ide-ide yang sebelumnya yang belum dilakukan. Berpikir kreatif yang dikaitkan dengan berpikir kritis merupakan perwujudan dari berpikir tingkat tinggi.
Menurut Johnson (2002) berpikir kritis mengorganisasikan proses yang digunakan dalam aktifitas mental seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, meyakinkan, menganalisis asumsi-asumsi dan penemuan ilmiah. Berpikir kritis juga merupakan suatu kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematik kualitas pemikiran diri sendiri dan orang lain. Sedangkan berpikir kreatif merupakan suatu aktifitas mental yang memperhatikan keaslian wawasan dan ide. Berpikir dengan kritis dan kreatif memungkinkan siswa mempelajari masalah secara sistematik, dan merancang peneyelesaian-penyelesainnya yang asli.
Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tetapi masi dalam kesadaran (Pehkonen, 1997). Ketika siswa menerapkan berpikir kreatif dalam praktek menyelesaikan soal matematika, pemikiran divergen menghasilkan banyak ide-ide. Hal ini akan berguna dalam menemukan penyelesaiannya.
No comments:
Post a Comment
Disarankan berkomentar menggunakan Akun Google+, komentar SPAM (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik & nama blog) otomatis tidak akan muncul.
Pertanyaan silahkan ke halaman kontak, atau bertanya dulu kepada admin. terimakasih