"Lakukan sesuai kapasitasmu, dan jangan pernah meminta untuk kau tunda apa yang menjadi ke inginanmu"

Thursday, February 14, 2013

MENYINGKAP METODE PEMBELAJARAN BERBASIS AL-QUR’AN (Bagian II)

MENYINGKAP METODE PEMBELAJARAN BERBASIS AL-QUR’AN (Bagian II)

berbasis al quran

Al-Qur’an dan metode Pembelajaran

Pada Kesempatan ini saya akan melanjutkan Tulisan kami yang berjudul Menyingkap Pembelajaran Berbasis AlQur'an,,silahkan !

Al-Qur’an berisi sekian banyak permasalahan dan unsur  pembelajaran, salah satunya diungkapkan melalui dakwah. Unsur-unsur dalam dakwah, seperti (1) da’i (pemberi dakwah= guru), (2) mad’uw (penerima dakwah = murid), (3) da’wah (unsur-unsur dakwah = pokok bahasan), metode dakwah dan cara penyampaiannya. Berdasarkan wahyu-wahyu pertama Al-Qur’an seperti yang terkandung dalam surat-surat Al-Alaq, Al-muddatstsir, Al-muzammil dan sebagainya sudah dapat ditemukan dari celah-celah redaksi Al-Qur’an, baik secara eksplisit maupun implisit, atau dari urutan masa turunnya, tentang petunjuk da’i  (pemberi dakwah/guru dan sifat-sifat yang harus dimiliki. Demikian pula dengan halnya sifat-sifat mad’uw (penerima dakwah/murid).

Materi dakwah yang dikemukakan dalam Al-Qur’an meliputi tiga (3) masalah utama, yaitu: aqidah, akhlak, dan hukum.  Sedangkan metode dakwah untuk mencapai ketiganya secara umum adalah: (1) anjuran utuk memperhatikan alam raya, (2) kisah-kisah peristiwa masa lalu, (3) pertanyaan yang diajukan untuk menggugah hati manusia untuk menyadari diri dan lingkungannya, (4) janji-janji dan ancaman bagi kehidupan di dunia dan akhirat.

Dakwah merupakan sesuatu yang ada dalam kehidupan umat beragama, terutama dalam Islam, dakwah merupakan kewajiban bagi setiap pemeluknya. Dakwah dimaknai sebagai seruan atau ajakan untuk keinsafan, atau usaha mengubah situasi ke dalam siatuasi baru yang lebih baik. Demikian juga dalam halnya pembelajaran, guru selaku penyampai informasi juga memberikan seruan, bimbingan, melatih siswa agar terampil dalam ilmu pengetahuannya, berperilaku baik dalam kehidupan sosialnya.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam berdakwah, seperti halnya ceramah, diskusi/bahsul masail,  Tanya jawab, bimbingan dan penyuluhan, nasihat/memotivasi, keteladanan/ uswatun khasanah, dan sebagainya. Semua bentuk metode tersebut dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi.

Dalam hal menyajikan materi dakwah, Al-Qur’an telah meletakan prinsip-prinsip bahwa manusia yang dihadapi adalah mad’uw yaitu makhluk yang terdiri dari unsur jasmani , akal dan jiwa, sehinga ia harus disikapi, dipandang, diperhatikan dan diperlakukan dengan keseluruhan dari unsur-unsur yang dimiliki secara simultan, baik dari segi materi maupun waktu penyajiannya. Al-Qur’an memberikan cirri-ciri dan rambu-rambu sebagai berikut:

1.Pengkondisian kesucian (lihat QS: 20: 17), (QS: 75:16), dan (QS: 53: 17)

2.Menggunakan benda-benda alam (baca alat peraga). (lihat QS: 39:5), dan (QS: 2: 264)

3.Menekankan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kekuasaan dan diatur oleh Allah SWT. (lihat (QS: 8: 17), (QS: 6 : 59), dan (QS: 13: 15)


Al-Qur’an dan Nilai-nilai pidagogi


Al-Qur’an sebagai sumber pemikiran dalam Islam sangat banyak memberikan inspirasi edukatif yang perlu dikembangkan secara filosofis maupun ilmiah. Salah satu caranya yaitu dengan cara mengintrodusir konsep-konsep Al-Qur’an tentang pendidikan atau hadist Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan konsep pendidikan. Beberapa idiom banyak dijumpai dalam Al-Qur’an seperti kata rabb yang menjadi akar dari kata tarbiyah. Tarbiyah  merupkan konsep pendidikan yang banyak digunakan oleh kalangan ilmuan. Demikian pula dengan idiom kata qara’a dan kataba juga mengandung makna pendidikan dengan implikasi yang sangat dalam.

SURAH AL-‘ALAQ AYAT 1 – 5

Berpijak dari kenyataan diatas, dapat kita simak beberapa surah-surah pertama diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW berserta kronologinya, yakni surat Al-Alaq ayat (1-5) yang artinya “Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (segala makhluk); Ia meniciptakan manusia dari segumpal darah (darah yang beku); Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan; Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui” (QS:96: 1-5)

Jika 5 ayat dikaitkan dengan pendidikan dan pidagogi, maka didapat ibroh sebagai berikut:

Pertama:  dalam konteks ini Nabi Muhammad berperan sebagai murid, sebab beliau adalah orang yang ingin mendapatkan petunjuk, mencari ilmu  di gua Hira’, dengan penuh semangat yang tinggi. Dari sini kita dapat mengartikan bahwa sesorang menuntut ilmu hendaknya memiliki motivasi yang tinggi dan mengawalinya dengan penyucian jiwa, sehingga muncul dalam dirinya sikap tawadhu, andap asor, sehingga memudahkan dirinya dalam pembelajaran.

Kedua:  Malaikat Jibril berperan sebagai guru (baca: Asisten Allah), tidak serta merta langsung memberikan pengajaran kepada Nabi Muhammad, tetapi ia terlebih dahulu memberikan pertanyaan dengan tujuan agar beliau betul-betul menyadari bahwa dirinya dalam keadaan terjaga (well awareness). Jika dikaitkan dengan pendidikan, guru hendaknya mampu menciptakan suasana yang cair (baik dengan cara bermain atau cerita yang baik dan menyenangkan)

Ketiga: dalam 5 ayat diatas, terdapat 4 hal yang dapat dijadikan pijakan dalam pembelajaran yaitu: (1) pada tahap awal, pelajaran yang disajikan hendaknya yang bersifat indrawi (allazi kholaq), (2) selanjutnya perlu kita tingkatkan kepada konsep yang lebih abstrak dan bersifat spiritual (khalaq al-insana min ‘alaq), (3) setelah kedua tahap diatas dilalui oleh siswa, kita arahkan mereka untuk memiliki kemampuan menuliskan gagasannya (‘allama bil-qalam), dan (4) tahap akhir, yaitu pembelajaran yang berkaitan dengan upaya-upaya seseorang dalam meningkatkan pengetahuannya yakni mendapatkan pengetahuan langsung dari Allah (proses berpikir intuitif dan metakognitif), bias juga dengan cara menyampaikan/mengajarkan pengetahuannya kepada orange lain (‘allam al-insana maalam ya’lam)

oleh : bapak asaril

untuk Melanjutkan Membaca Artikel ini anda dapat membacanya di Menyinkap Metode Pembelajaran Berbasis Al-Quran Bagian III.

Nining Ipkompas
IPTEK BAHARI Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

Disarankan berkomentar menggunakan Akun Google+, komentar SPAM (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik & nama blog) otomatis tidak akan muncul.
Pertanyaan silahkan ke halaman kontak, atau bertanya dulu kepada admin. terimakasih

     
    Ipkompas