Pada dasarnya keberhasilan
organisasi untuk menentukan ukuran kinerja yang tepat dan bagaimana menggunakan
hasil pengukuran kinerja tersebut akan berdampak pada kinerja organisasi secara
keseluruhan.
Peningkatan kinerja organisasi
ini pada akhirnya ditujukan agar organisasi mencapai suatu keunggulan (excellence)
dalam mengelola ekspektasi pasar.
Pencapaian suatu tingkat
kinerja yang baik dapat terlihat dari keberhasilan organisasi tersebut mencapai
visi dan misi organisasi melalui keberhasilan implementasi strateginya.
PERMASALAHAN DALAM PERENCANAAN STRATEGI
1.
Perencanaan
strategis tidak dijadikan sebagai suatu proses yang berkelanjutan.
2.
Visi
dan missi organisasi sulit dimengerti, kabur makna dan tidak coba dijabarkan
kedalam berbagai langkah nyata yang terlihat keterhubungannya.
3.
Strategi tidak diformulasikan dengan baik.
4.
Strategi
tidak terhubung dengan sasaran-sasaran (goals) departemen, tim, dan
individu
5.
Strategi
tidak terhubung dengan alokasi sumber daya organisasi.
6.
Tujuan-tujuan
strategis organisasi tidak terlihat keterhubungannya dengan strategy organisasi.
7.
Tujuan-tujuan
strategis organisasi tersebar dan tidak terlihat keterhubungannya (cause and
effect relationship) antara satu dengan yang lainnya.
8.
Tidak
terdapat ukuran keberhasilan pencapaian tujuan strategis organisasi yang tepat .
9.
Organisasi
tidak menetapkan target keberhasilan suatu tujuan satrategis organisasi .
10.
Umpan
balik (feed back) yang diperoleh organisasi bersifat taktis umpan-balik
bukan strategis
PERMASALAHAN DARI SEGI KEPEMIMPINAN
a.
Pimpinan
tidak dapat mengarahkan dan menjelaskan dengan mudah dan ringkas visi, misi dan
strategi organisasi
b.
Para
pimpinan tidak menyediakan waktu yang cukup untuk mengevaluasi pencapaian visi
dan missi organisasi dan keberhasilan implementasi strategi organisasi
c.
Visi, misi dan strategi organisasi tidak
dimengerti oleh seluruh bagian organisasi
d.
Tidak terciptanya budaya tumbuh kembang
kepemimpinan dalam diri setiap orang dalam organisasi untuk secara sadar
mencapai keberhasilan visi dan missi organisasi
PERMASALAHAN DARI SEGI PELANGGAN
1.
Organisasi
kesulitan untuk membangun loyalitas pelanggan.
2.
Organisasi
tidak secara jelas memahami espektasi pelanggan atau tidak bisa menentukan
secara jelas value proposition yang diharapkan oleh para pelanggannya.
3.
Kesalahan melakukan segmentasi pelanggan
4.
Pelanggan diperlakukan sebagai pihak yang
membutuhkan bukan sebaliknya.
5.
Pelanggan sering diasumsikan akan datang dan
dapat dipertahankan dengan sendirinya tanpa perlu melakukan proses pemasaran
yang baik.
6.
Organisasi yang melakukan penjualan barang bukan
penyedia layanan atau jasa.
PERMASALAHAN DARI SEGI PROSES BISNIS INTERNAL
a.
Sulitnya melakukan efisiensi operasional
organisasi
b.
Proses pemberian layanan tidak atau kurang
responsif
c.
Layanan yang ada tidak pas dengan ekspektasi
pasar atau value proposition yang diharapkan oleh para pelanggannya
d.
Suatu jenis dan kualitas suatu proses layanan
diperuntukkan bagi seluruh segmen pasar yang jelas mempunyai harapan yang
berbeda-beda
e.
Hasil
dari internal proses organisasi tidak dapat memberikan masukan strategis (strategic
feedback) bagi peningkatan kinerja organisasi
PERMASALAHAN DARI SEGI PROSES PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN ORGANISASI
1)
Sulitnya meningkatkan dan memobilisasi
pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki untuk peningkatan kinerja
organisasi,
2)
Tidak terbangunnya budaya pelayanan prima (service
excellence) sebagai budaya peningkatan kinerja organisasi
3)
Sumberdaya manusia yang ada bekerja tanpa
mengetahui keterhubungannya dengan kinerja organisasi
4)
Sumberdaya manusia yang ada sangat jarang atau
hampir tidak pernah memberikan masukan strategis (strategic feedback)
bagi pengembangan kinerja organisasi
5)
Sumberdaya manusia yang ada tidak pernah ikut
dalam evalusasi pencapaian kinerja organisasi,
6)
Kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk peningkatan kinerja organisasi
PERMASALAHAN DARI SEGI PENGUKURAN KINERJA (performance measurement)
a)
Organisasi
belum mempunyai ukuran-ukuran kinerja di luar ukuran kinerja keuangan
b)
Organisasi
mengalami kesulitan menentukan ukuran-ukuran kinerja yang akan digunakan
c)
Organisasi
tidak mempunyai suatu kerangka kerja penyusunan dan evaluasi pengukuran kinerja
organisasi
d)
Ukuran
kinerja yang sudah digunakan sering kali bersifat ukuran kinerja keuangan dan
ukuran kinerja yang bersifat operasional dan berdimensi jangka pendek, bukan
ukuran kinerja strategis dan menunjang keberhasilan organisasi di masa depan
e)
Organisasi
seringkali merasa puas dengan sistem pengukuran kinerja yang telah dimiliki
tanpa secara berkelanjutan mengevaluasi keberadaan, ketepatan dan keakuratan
pengukuran kinerjanya
f)
Pengukuran
kinerja yang sudah dimiliki belum mampu mengintegrasikan dan meningkatkan
kinerja organisasi
Demikian Postingan kali ini untuk Postingan Tentang Keorganisasian, Dinamika Kelompok, Organisasi dan Managemen . anda dapat membaca di link atas.
Demikian Postingan kali ini untuk Postingan Tentang Keorganisasian, Dinamika Kelompok, Organisasi dan Managemen . anda dapat membaca di link atas.
Be the first to reply!
Post a Comment
Disarankan berkomentar menggunakan Akun Google+, komentar SPAM (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik & nama blog) otomatis tidak akan muncul.
Pertanyaan silahkan ke halaman kontak, atau bertanya dulu kepada admin. terimakasih