"Lakukan sesuai kapasitasmu, dan jangan pernah meminta untuk kau tunda apa yang menjadi ke inginanmu"

Thursday, December 05, 2013

PELAKSANAAN KAJIAN KRITIS



PELAKSANAAN KAJIAN KRITIS

Setelah dilakukan  pemilihan  bahan  kajian  yang  akan  dikritisi,  maka  langkah berikutnya ada dua   hal yang perlu dilakukan, yaitu     (1) mengidentifikasi informasi permulaan dari wacana  yang akan dikritisi, dan (2) menelaah informasi isi wacana.


1.  Kajian Identifikasi  Informasi Awal Bacaan

Tujuan  umum  yang  ingin  dicapai  dalam  melakukan  aktivitas  membaca  kritis ialah mencoba mengenali dan mengidentifikasi bagian ide yang paling penting dari  sebuah  materi  bacaan  serta  mencoba  mencatat  organisasi  penyajian bacaan tersebut. Langkah-langlah membaca kritis sebagai berikut.

a.  Bacalah Judul dan Subjudul

Membaca judul sangat penting karena memberikan gambaran menyeluruh terhadap topik dari artikel atau bab yang akan dibaca, sementara subjudul menyediakan  informasi  yang  lebih  spesifik  terhadap  bahasan  dari  topik artikel atau bab itu.

b.  Bacalah Pendahuluan atau Paragraf Pertama

Di  sini  Anda  bisa  memperoleh  gagasan  yang  merupakan  titik  awal  dari persoalan yang dibahas atau dieksplorasi dalam bab berikutnya.

c.   Bacalah heading yang ditebalkan (bila ada)

Yang dimaksud dengan heading di sini ialah sebuah kata atau frase atau statement yang berperan tidak lebih sebagai sub-subjudul. Heading merupakan inti dari bahasan dalam satu atau dua paragraph di bawahnya.

d.  Bacalah kalimat pertama tepat di bawah heading

Umumnya  penulis  menempatkan  ide  pokok  bahasan  sebuah  paragraf  di kalimat pertama.

e.  Perhatikan aneka peranti penulisan yang mencolok lainnya

Biasanya dalam pembahasan sebuah paragraf, bab, atau teks terdapat sejumlah kata atau  pernyataan yang ditebalkan, dimiringkan, ataupun digarisbawahi. Kalau menemukan hal  demikian,  alangkah  baiknya  juga Anda perhatikan, kerena kata itu mempunyai peran penting.

f. Bacalah paragraf terakhir atau kesimpulan

Kesimpulan, penutup, rangkuman, ataupun paragraf terakhir  sebuah  tulisan menyediakan pokok pikiran  sekaligus kata-kata kunci dari pembahasan sebelumnya.


2. Kajian  Informasi Isi

Dalam  menelaah informasi isi bacaan untuk mendapatkan kesahian/keakuratan isi pesan yang disampaikan dalam suatu karya ilmiah, ada empat aspek yang  harus menjadi  pijakan, yakni  cara  memahami  isi  bacaan, menangkap makna pesan, meyakini dan menyangkal isi pesan, dan kelengkapan isi pesan. Berikut ini diuraikan keempat hal tersebut.

1.    Cara memahami isi bacaan secara cepat adalah dengan mengenali pokok pikiran setiap alinea/paragraf. Secara umum setiap alinea/paragraf memiliki pikiran  utama  sebagai  pokok  bahasan  dalam  alinea  tersebut.  Apabila pembaca  dapat  mengenali  pikiran  utama  dari  alinea  yang  dibaca,  maka pada  hakikatnya  sudah  dapat  memahami  maksud  bacaan.  Untuk  bahasa Indonesia, pikiran utama biasanya terdapat pada awal atau akhir alinea.

2.    Menangkap  makna  pesan  yang  terkandung  dalam  bacaan.  Makna  pesan adalah inti dari informasi yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Caranya  adalah  dengan  mengenali  kata-kata  operasional  (sering  disebut dengan ”predikat” pada pola kalimat SPO – Subyek Predikat Obyek) pada pikiran utama.Contoh: Apabila Saudara memiliki sebuah pikiran utama dari sebuah alinea: ”Peningkatan  profesionalisme  guru”,  maka dapat dijelaskan bahwa kata operasionalnya adalah Peningkatan, karena: kata profesionalisme dan guru merupakan kata yang akan dikenai dengan kegiatan  peningkatan, bukan kata peningkatan yang akan dikenai dengan kegiatan  profesionalisme, atau kata  peningkatan akan dikenai dengan kegiatan guru.

3.    Meyakini atau menyangkal kebenaran isi bacaan, merupakan langkah yang paling sulit dari membaca kritis karena pembaca harus memiliki kemampuan  menjustifikasi. Untuk  melakukan  kegiatan tersebut pembaca harus mempunyai banyak  informasi pendukung,  mengetahui  teknik-teknik mengutip tulisan, dapat melakukan logika universal, dan validasi informasi.

4.    Sangat  mungkin  informasi  yang  diperoleh  benar  adanya,  tetapi  kurang lengkap. Terhadap informasi seperti ini pembaca harus mencoba mencari informasi  kelengkapannya.  Seandainya  ternyata  tidak  ditemukan,  maka sebaiknya tidak digunakan.


Untuk  mendapatkan  kebenaran  lebih  dalam  menelaah  isi  pesan langkah pelaksanaan  kajian  kritis  agar  menjadi  lebih  berkualitas,  hendaklah  pijakan selanjutnya melakukan alur tahapan kajian kritis sebagai berikut:

a)    Tetapkan tujuan utama pelaksanaan kajian kritis tersebut. Penetapan tujuan ini bergantung pada keinginan yang ingin dicapai.
b)   Baca secara sepintas seluruh isi teks
c)    Temukan kesesuaian antara  isi  pembacaan  sepintas dengan  tujuan  yang hendak dicapai
d)   Tetapkan pembacaan pemahaman akan dilanjutkan atau tidak
e)    Baca secara cermat isi teks
f)    Temukan informasi utama yang ada pada setiap paragraph
g)   Cermati pandangan penulis dan pandangan orang lain dalam kutipan Setelah  mengkaji  alur  tahapan  itu,  tetapkan  pendirian  Anda,  setuju  atau tidak!  Jika Anda telah setuju, langkah berikutnya yang dilakukan!
h)    Buat catatan kecil hasil pembacaan
i)     Formulasikan ke dalam wacana hasil catatan kecil

3. Kajian Logika dan Penalaran Isi

Untuk  melihat  pada  kecermatan  logika  dan  penalaran  si  penulisnya,  ada sejumlah hal utama yang dapat dilakukan dalam mengkaji bacaan secara kajian kritis, sebagai berikut.
a.         Temukan definisi yang digunakan penulisnya
b.        Identifikasikan model analisis yang digunakan penulisnya
c.         Temukan perbandingan dan pertentangan yang disajikan penulis
d.        Temukan ilustrasi apa saja yang terdapat dalam teks

4. Kajian Aspek Kerangka dan Isi Bacaan

Untuk  menelaah  pada  aspek-aspek  kerangka  dan  isi  bacaan,  maka  rambu- rambu dalam melakukan kajian kritis bahan bacaan ilmiah diungkapkan dalam pertanyaan berikut ini.

1)        Siapa  penulis  artikel?  Guru  atau  dosen  yang  cukup  berpengalaman; pengamat  atau peneliti  bahasa  yang  sudah  berpengalaman  (dilihat  dari banyaknya tulisan yang dibuat dan dimuat oleh jurnal); pejabat di lingkungan departemen atau dinas pendidikan, atau yang lainnya.
2)        Kapan artikel tersebut ditulis atau dimuat?
3)        Bagaimana kategori atau jenis jurnal atau buletin memuat?
4)        Bagaiaman penataan kerangka berpikir yang dibuat oleh penulis?
5)        Bagaimana urgensi masalah dan tujuan penulisan artikel?
6)        Bagaimana teknik pelaksanaan penelitian atau khususnya dalam pengumpulan data?
7)        Keterpercayaan sumber-sumber data yang digunakan atau dirujuk?
8)        Bagaimana ketaatan penulis dalam mengikuti kaidah perujukan pendapat lain?
9)        Bagaimana akurasi data-data primer atau sekunder yang digunakan oleh penulis?
10)    Bagaimana  teknik  analisis  data,  baik  secara  deskriptif,  kuantitatif,  atau statistik?
11)    Bagaimana kemampuan atau ketajaman  penulis dalam  membuat pembahasan berdasarkan hasil analisis data?
12)    Bagaimana  sistematika  (urutan  logika  berpikir)  yang  ditunjukkan  oleh penulis dari masalah, teknik pengambilan data, analisis data, pembahasan sampai pada kesimpulan?
13)    Bagaimana kejelasan temuan yang dihasilkan dari penelitian atau kekuatan gagasan yang dimunculkan oleh penulis?
14)    Bagaimana justifikasi atau rekomendasi  yang dibuat oleh penulis berdasarkan hasil penelitian atau uraiannya?

Nining Ipkompas
IPTEK BAHARI Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

Disarankan berkomentar menggunakan Akun Google+, komentar SPAM (menyertakan link hidup, minta kunjungan balik & nama blog) otomatis tidak akan muncul.
Pertanyaan silahkan ke halaman kontak, atau bertanya dulu kepada admin. terimakasih

     
    Ipkompas